TUGAS BIOLOGI UMUM
STRUKTUR DAN ORGANISASI TUBUH TUMBUHAN
Dosen Pengampu : Rozana Zuhri, S.Pd
Disusun Oleh :
Nama : Wahyu A. Hidayatullah
Kelas / Semester : C / III
NPM : 10020411-180
P R O G R A M S T U D I P E N D I D I K A N M A T E M A T I K A
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN PENDIDIKAN MERANGIN BANGKO
TAHUN AKADEMIK 2011-2012
1) JARINGAN-JARINGAN TUMBUHAN
a) Sifat
i) Maristem (Jaringan Muda)
(1) Mempunyai sifat membelah
(2) kaya akan protoplasma
(3) dinding selnya tipis, bentuk selnya isodiametris
(4) inti besar, vakuola sel kecil
(5) protoplasma tidak mengandug cadangan makanan dan kristal-kristal
- Fungsinya: menambah panjang akar maupun batang
- Letaknya: terdapat dibagian ujung
(6) Klasifikasi jaringan meristem
(a) Meristem berdasarkan letaknya
(i) Meristem Apikal
terdapat pada ujung batang dan ujung akar
(ii) Meristem Interkalar
terdapatdiantara jaringan dewasa seperti dipangkal ruas batang rumput
(iii) Meristem Lateral
terdapat sejajar dengan keliling organ tempat jaringan ini ditemukan. Seperti, kambium pembuluh dan kambium gabus.
(b) Meristem berdasarkan asalnya
(i) Meristem Primer
berasal dari sel-sel embrionik
o Misal: jaringan pembuluh primer
(ii) Meristem Sekunder
berasal dari jaringan dewasa yang berubah menjadi embrional kembali
o Misal: jaringan pembuluh sekunder
ii) Jaringan Dewasa
(1) Berasal dari kegiatan sel-sel jaringan muda
(2) Sel-sel meristem membelah
(3) Mengalami pendewasaan (membesar dan berdiferensiasi menjadi sel-sel dewasa
(4) Sel-sel dewasa membentuk kelompok menurut bentuk dan fungsinya
(5) Fungsinya: menambah diameter akar dan batang
(6) Klasifikasi jaringan dewasa
(a) Jaringan pelindung yaitu Jaringan Epidermis
(i) Merupakan selapis sel pipih, tipis dan rapat
(ii) Terletak paling luar/tepi
(iii) Memiliki lapisan kutikula/lilin
(iv) Berfungsi untuk menutupi permukaan daun, bunga, buah dan akar
(b) Jaringan Stereon/Penguat.
(i) Jaringan Sklerenkim
1. Merupakan sel-sel yang telah mati, terdiri dari fiber/serat dan sel batu/sklereid.
2. Mengalami penebalan pada seluruh dinding sel oleh zat Lignin/zat kayu.
3. Bersifat kaku/mudah patah.
4. Berfungsi untuk melindungi dan menguatkan bagian dalam sel
(ii) Jaringan Kolenkim
1. Penebalan terjadi di sudut-sudut sel oleh zat selulose
2. Bersifat lentur/fleksibel
3. Mengandung klorofil
4. Terdapat pada batang, daun, buah dan akar.
5. Berfungsi untuk menguatkan tubuh tumbuhan.
(iii) Parenkim
1. Disebut juga jaringan dasar
2. Berada juga di Berkas Pengangkutan (BP)/
3. Bentuknya bermacm-macam seperti : tiang/palisade ; sponsn/bunga karang ; bintang dan lipatan.
4. Selnya tipis dan terdapat ruang antar sel (r.a.s.)
5. Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, air, udara, fotosintesis dan transportasi.
(iv) Jaringan Pengangkutan
1. Jaringan Xylem
a. Disebut jaringan kayu
b. Terletak di bagian paling dalam.
c. Memiliki trakeid yang mengalami penebalan.
d. Berfungsi untuk mengangkut air, garam mineral dan unsur hara dari akar ke daun dan seluruh jaringan tubuh.
2. Jaringan Phloem
a. Disebut juga jaringan tapi.
b. Terletak di sebelah luar jaringan Xylem
c. Memiliki sel tapis yang bentuknya kecil dan sel tetangga.
d. Berfungsi untuk mengangkut hasil fotodintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
(v) JaringanGabus/Periderm
1. Merupakan sel pengganti epidermis yang telah mati
2. Mengandung zat suberin/zat gabus.
3. Berfungsi sebagai pelindung dan jalur transportasi air.
2) STRUKTUR ANATOMI ORGAN TUMBUHAN
a) Radix (Akar)
i) Tudung akar
terdiri dari sel-sel parenkim yang berfungsi menentukan arah gravitasi terhadap pertumbuhan akar
ii) Epidermis
termodifikasi menjadi bulu-bulu akar
iii) Korteks
terdiri dari sel-sel parenkimatis. Lapisan terluar dari korteks terdiferensiasi menjadi eksodermis.
Fungsinya: sebagai tempat cadangan makanan dan Repsirasi
iv) Endodermis
lapisan terdalam dari korteks yang terdiri dari selapis sel.
Fungsinya sebagai transportasi mineral dan air
v) Perisikel
lapisan tunggal yang terdapat disebelah dalam endodermis, terdiri atas sel-sel parenkim berbatasan dengan jaringan pengangkut
Berfungsi untuk menghasilkan primordia akar lateral.
vi) Sistem pembuluh
yang terdiri atas unsur trakeal yang berlignin dan diselingi oleh floem yang berdinding tipis tersusun radial. Dibagian tengah terdapat empelur yang terdiri atas sel-sel parenkim dan sklerenkim
vii) Fungsi akar :
(1) Menyerap air, garam dan unsur hara
(2) Alat transportasi
(3) Menyimpan cadangan makanan
(4) Penunjang dan memperkokoh tubuh tumbuhan.
(5) Alat respirasi
(6) Alat reproduksi
(7) Tempat tumbuhnya tunas
b) Caulis (Batang)
i) Epidermis
lapisan tunggal yang menyelubungi batang , seringkali ditutupi oleh kutikula
ii) Hipodermis
lapisan yang terdapat disebelah dalam epidermis yang berbeda strukturnya dengan sel-sel korteks
iii) Korteks
lapisan yang terdapat disebelah dalam hipodermis. Kebanyakan batang koenkim terdapat dibagian terluar dari korteks
iv) Sistem pembuluh
v) Fungsi :
(1) Tempat lintasan makanan dan air
(2) Penyokong tumbuhan
(3) Penyimpan sebgaina hasil fotosintesis.
(4) Pembentuk tubuh tumbuhan seperti daun, tunas dan bunga.
(5) Alat reproduksi vegetatif
(6) Memberikan bentuk tubuh tumbuhan.
vi) Lingkaran tahun
(1) Terjadi akibat pertumbuhan kamium kearah luar dan dalam yang diperlihatkan dengan sebentuk garis melingkar.
(2) Adanya perbedaan nyata antara lingkaran tahun di musim hujan dan musim kemarau.
(3) Pada musim kemarau lingkaran tahun yang terjadi selnya lebih kecil dan sedikit
(4) Sedangkan pada musim penghujan lingkaran tahun yang terjadi selnya lebih besar dan banyak.
c) Leaf (Daun)
i) Jaringan Epidermis
mengandung trikoma, sel-sel kipas, stomata pada permukaan daun, sel silika dan sel gabus.
ii) Jaringan Dasar (Mesofil),
terletak diantara kedua epidermis yang merupakan daerah fotosintesis yang utama.
iii) Jaringan Pembuluh
mempunyai susunan seperti batang
iv) Fungsi :
(1) Merupakan organ fotosintesis
(2) Alat transportasi
(3) Membatasi proses transpirasi dengan adanya lapisan kutikul.
(4) Alat reproduksi vegetatif
d) Bunga
i) Merupakan organ reproduksi
ii) Dipunyai oleh tumbuhan tingkat tinggi
iii) Terbentuk dari ujung cabang
iv) Bagian bunga
(1) Tangkai bunga/Pedunculus
(2) Dasar bunga/Receptaculum
(3) Perhiasan bunga yang meliputi:
(a) Kelopak bunga/calyx dan
(b) mahkota bunga/corolla.
(4) Gamet bunga
(5) Pistillum/putik, terdiri dari :
(a) Kepala putik/tigma
(b) Tangkai putik/stylus
(c) Bakal buah/ovarium
(6) Stamen/benang sari, terdiri dari :
(a) Tangkai sari/filamen
(b) Kepala sari/anthera
(c) Serbuk sari /pollen
e) Buah
i) Berkembang dari bagian sel gamet ♀ yang disebut bakal buah
ii) Bagian buah
(1) Buah yang lengkap tersusun dari biji, daging buah dan kulit buah.
(2) Kulit buah yang sudah masak biasanya terdiri dari epikarp, mesokarp dan endokarp. Terdapat pada Cocos sp, Kenari, Mangifera indica, Musa paradisiaca.
(3) Fungsi buah
(4) Menyimpan cadangan makanan
(5) Membantu proses pemencaran tumbuhan.
f) Seeds (Biji)
i) Tebentuk dari bakal biji, hasil dari fertilisasi
ii) Terletak dalam bakal buah.
iii) Merupakan alat reproduksi generatif
iv) Bagian dalam terdapat embrio atau calon individu baru.
v) Fungsi biji
(1) Menyimpan cadangan makanan.
(2) Alat pemencaran tumbuhan.
3) PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN
a) Reproduksi generatif/ seksual
i) Reproduksi generatif adalah terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet. Peristiwa ini disebut pembuahan. Pembuahan (fertilisasi) pada tumbuhan berbiji akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan (persarian/polenasi)
ii) Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Pada tumbuhan Gymnospermae, tujuan serbuk sari adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada tumbuhan Angiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik.
iii) Macam-macam penyerbukan
(1) Berdasarkan penyebab sampainya serbuk sari pada tujuan
(a) Anemogami: penyerbukan yang disebabkan oleh angin.
Ciri-ciri tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin ialah:
(i) bunganya tidak bermahkota
(ii) serbuk sarinya bergantungan kedudukannya
(iii) serbuk sarinya banyak dan ringan
(iv) kepala putiknya besar.
Contohnya: rumput, tebu, dan alang-alang.
(b) Zoidiogami: penyerbukan yang dibantu oleh hewan.
Berdasarkan jenis hewannya dapat dibedakan lagi menjadi:
(i) Entomogami : penyebabnya adalah serangga. Tumbuhan yang penyerbukannya memerlukan bantuan serangga umumnya mempunyai ciri-ciri:
(ii) mahkota bunga berwarna mencolok
(iii) mengeluarkan bau yang khas
(iv) mempunyai kelenjar madu
(c) Ornitogami: penyerbukan karena bantuan burung, terjadi pada tumbuhan yang bunganya mengandung madu atau air.
(d) Kiropterogami: penyerbukan karena bantuan kelelawar, terjadi pada tumbuhan yang bunganya mekar pada malam hari.
(e) Malakogami: penyerbukan karena bantuan siput, terjadi pada tumbuhan yang banyak dilekati siput.
(f) Hidrogami: penyerbukan karena bantuan air. Ini pada umumnya terjadi pada tumbuhan yang hidup di dalam air, misalnya Hydrilla.
(g) Antropogami: disebut juga penyerbukan buatan atau sengaja, yaitu penyerbukan karena bantuan manusia. Hal ini dilakukan oleh manusia karena tidak terdapatnya vektor yang dapat membantu penyerbukan. Contohnya, tumbuhan vanili.
(2) Berdasarkan asal serbuk sari
(a) Autogami atau penyerbukan sendiri. Autogami dapat terjadi bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama. Autogami sering terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
(b) Geitonogami atau penyerbukan tetangga, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga yang berlainan tetapi masih dalam satu individu.
(c) Alogami atau penyerbukan silang, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga individu lain tetapi masih dalam satu species/jenis.
(d) Bastar yaitu penyerbukan di mana serbuk sari dan putik berasal dari spesies lain
(3) Pada beberapa jenis tumbuhan penyerbukannya tidak mungkin terjadi secara autogami (penyerbukan mandiri). Hal ini antara lain disebabkan oleh :
(a) Dioseus (berumah dua), artinya alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada individu yang berbeda. Misalnya: melinjo dan salak.
(b) Dikogami, bila putik dan serbuk sari suatu bunga masaknya tidak bersamaan. Dikogami dapat dibedakan atas:
(c) Protandri, bila serbuk sari suatu bunga masak lebih dulu dari pada putiknya. Contohnya: bunga jagung, seledri, dan bawang Bombay.
(d) Protogini, bila putik suatu bunga masak lebih dulu dari serbuk sarinya. Contohnya: bunga kubis, bunga coklat, dan alpukat.
(e) Herkogami, ialah bentuk bunga yang sedemikian rupa, sehingga serbuk sari dari bunga tersebut tidak dapat jatuh pada kepala putiknya, kecuali dengan bantuan manusia atau hewan. Contoh: Anggrek, Vanili, dan lain sebagainya.
(f) Heterostili, ialah bunga yang mempunyai benang sari dan tangkai putik tidak sama panjang. Contoh: tumbuhan familia Rubiaceae (kopi, kina, kaca piring, dan lain sebagainya)
b) Reproduksi vegetatif/ aseksual
Yaitu terjadinya individu baru tanpa didahului peleburan dua sel gamet
i) Perkembangbiakan vegetatif alami
Yaitu terjadi individu baru tanpa adanya campur tangan manusia. Reproduksi seperti ini terjadi dengan beberapa cara, yaitu:
(1) Dengan pembelahan sel, terjadi pada tumbuhan bersel satu, misalnya alga bersel satu Chlorella, Chlamydomonas, dll.
(2) Dengan menghasilkan spora vegetatif, misalnya pada tumbuhan paku, fungi, dan ganggang
(3) Dengan rhizoma atau akar tinggal: pada irut, bunga tasbih, lengkuas, temulawak, dan kunyit.
(4) Dengan stolon atau geragih, misalnya pada pegagan (Sentela asiatica), rumput teki (Cyperus rotundus), arbei, dan lain sebagainya.
(5) Dengan umbi batang, misalnya pada kentang (Solanum tuberosum).
(6) Dengan umbi lapis, misalnya pada bawang merah (Allium cepa).
(7) Dengan umbi akar, misalnya pada ketela pohon
(8) Dengan tunas, misalnya pada bambu (Gigantochloa sp).
(9) Dengan tunas adventif, misalnya pada cocor bebek
ii) Reproduksi vegatatif buatan
Berkembang biak dengan cara tak kawin dan dengan bantuan manusia, biasa disebut reproduksi secara vegetatif buatan, misalnya: mencangkok, stek, okulasi, mengenten, dan merunduk.
(1) Mencangkok
Tumbuhan yang biasa dicangkok adalah tumbuhan dikotil seperti jambu, sawo, rambutan, mangga, jeruk, dan lain-lain. Tujuan mencangkok adalah agar diperoleh tumbuhan baru yang cepat berbuah dan sifatnya sama dengan induknya.
(2) Menempel (okulasi)
Menempel adalah menggabungkan bagian tubuh dua tanaman yang berbeda. Umumnya dua jenis tanaman yang digabungkan tersebut masing-masing mempunyai kelebihan. Misalnya tumbuhan mangga berakar kuat, buahnya sedikit, dengan tumbuhan mangga yang berakar lemah, buahnya banyak. Maka cara menempelnya, pada batang tumbuhan yang berakar kuat, ditempelkan kulit yang mempunyai calon tunas dari batang tumbuhan mangga yang berbuah banyak tetapi berakar lemah tadi
(3) Merunduk
Cara ini dilakukan dengan merundukkan dan kemudian membelokkan ke bawah batang atau cabang tanaman. Pada bagian cabang yang tertimbun tanah kemudian akan tumbuh akar-akar. Setelah akar-akarnya kuat cabang yang berhubungan dengan batang induk dipotong. Tanaman yang biasa dikembangkan dengan merunduk adalah apel, anyelir, alamanda, selada air, anggur, dan lain sebagainya
(4) Mengenten (menyambung/kopulasi)
Pada dasarnya menyambung sama dengan menempel. Cara ini banyak dilakukan pada singkong dan buah-buahan. Mula-mula biji disemaikan. Setelah tumbuh lalu disambung dengan ranting/cabang dari pohon sejenis yang buahnya baik. Kemiringan potongan ± 45°. Diameter batang atas harus sesuai dengan diameter batang bawah. Kedua sambungan itu diikat dengan kuat. Diusahakan agar tidak terjadi infeksi. Buah yang dihasilkannya akan sama dengan buah yang dihasilkan pohon asalnya.
(5) Stek
Stek adalah memperbanyak dengan potongan-potongan batang, yang ditanam, lalu tumbuh menjadi tanaman baru. Potongan-potongan tersebut harus punya buku-buku. Banyak dilakukan terhadap ubi kayu, tebu, tanaman pagar, dan lain-lain.
4) SISTEM GERAK/TINGKAH LAKU PADA TUMBUHAN
a) Gerak Higroskopis
i) Gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh perubahan kadar air, sehingga kondisi menjadi sangat kering
ii) Tidak di pengaruhi rangsangan dari luar
iii) Contoh: pecahnya kulit buah polong-polongan (lamtoro, kembang merak, kacang buncis)
Membukanya kotak spora (sporangium) tumbuhan paku dan lumut untuk mengeluarkan spora.
b) Gerak Endonom
i) Gerak yang tidak disebabkan rangsangan dari luar melainkan dipengaruhi faktor dari dalam tubuh tumbuhan sendiri.
ii) Disebut juga gerak autonom atau gerak spontan
iii) Contoh: gerakan protoplasma sel tanaman bawang merah
c) Gerak Esionom
i) Gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan dari luar tubuh tumbuhan
ii) Rangsangan: cahaya, sentuhan, suhu, air, gravitasi bumi, zat kimia, dsb.
iii) Dibedakan menjadi tiga, yaitu: Nasti, Tropisme dan Taksis
(1) Gerak Nasti
(a) Gerak bagian tubuh tumbuhan sebagai tanggapan terhadap rangsangan dari luar
(b) Arah gerak tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan
(c) Rangsangan menyebabkan adanya perubahan turgor pada sel tumbuhan
(d) Dibedakan menjadi: gerak seismonasti, niktinasti, fotonasti dan nasti kompleks
(i) Gerak Seismonasti
Gerak pada tumbuhan karena rangsangan sentuhan atau mekanis
Contoh:
1. Menutupnya daun putri malu dan tumbuhan venus
2. Daun tumbuhan venus akan cepat menutup jika seekor serangga mendarat di permukaan daun, yang memiliki dua bagian dengan semacam engsel di bagian tengahnya
3. Menutupnya daun tumbuhan putri malu: responsnya sangat cepat (1-2 detik). Setelah 5-10 menit, daun-daun membuka kembali secara perlahan-lahan
(ii) Gerak Niktinasti
1. Gerak tidur daun-daun majemuk pada tumbuhan karena rangsangan gelap (suasana gelap)
2. Gerak akibat perubahan tekanan turgor di dalam sel-sel pada persendian daun
3. Contoh: menutupnya daun-daun majemuk pada tumbuhan polong-polongan saat malam hari
(iii) Gerak Fotonasti
1. Gerak pada tumbuhan karena rangsangan cahaya
2. Contoh: - Membuka dan menutupnya bunga pukul empat
(iv) Gerak Nasti Kompleks
1. Gerak pada tumbuhan karena beberapa faktor yaitu cahaya, suhu, zat kimia, dan air
2. Contoh : membuka dan menutupnya stomata
d) Gerak Tropisme
i) Fototropisme
(1) Gerak batang tumbuhan ke arah cahaya
(2) Berhubungan dengan zat tumbuh pada ujung tumbuhan = auksin
(3) Sisi batang yang terkena cahaya, auksin lebih sedikit daripada sisi batang yang tidak terkena cahaya. Akibatnya sisi batang yang terkena cahaya pertumbuhannya lebih lambat daripada sisi batang yang tidak terkena cahaya sehingga batang membelok ke arah cahaya
ii) Geotropisme
Gerakan akar disebabkan rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi bumi)
iii) Tigmotropisme
(1) Gerak sulur yang disebabkan oleh rangsangan sentuhan/kontak dengan benda keras, sehingga sulurnya akan membelok dan membelit
(2) Hidrotropisme adalah Gerak akar disebabkan rangsangan
e) Gerak Taksis
i) Gerak pindah tempat yang dilakukan oleh organisme (biasanya bersel satu/ t/d beberapa sel saja) atau bagian dari tumbuhan
ii) Dibedakan menjadi dua:
(1) Fototaksis
Gerak pindah tempat karena rangsangan cahaya
Contoh: Bergeraknya kloroplas yang mengandung klorofil menuju sisi sel yang terkena cahaya
(2) Kemotaksis
Gerak pindah tempat karena rangsangan zat kimia
Contoh: Bergeraknya sperma menuju ruang arkegonium pada lumut karena zat kimia berupa gula dan protein yang dikeluarkan oleh sel telur
Sumber referensi :
Author : Rozana Zuhri, Materi biologi umum Reproduksi pada tumbuhan ppt. Content created 20/10/2011
Author : Rozana Zuhri, Materi biologi umum Jaringan Tumbuhan ppt. Content created 07/10/2011
